Pasukan sedang menerima arahan dari Kapten Subur Sutopo
- ID 23573-24 23573-25-S1-SI - B11-SI - B11-8
- Item
- 1937
Part of MUSEUM BRAWIJAYA MALANG
Museum Brawijaya Malang
525 results with digital objects Show results with digital objects
Pasukan sedang menerima arahan dari Kapten Subur Sutopo
Part of MUSEUM BRAWIJAYA MALANG
Museum Brawijaya Malang
DAERAH PEJANGONGAN DIMANA TENTARA BELANDA SERING BERPATROLI
Part of MUSEUM BRAWIJAYA MALANG
Museum Brawijaya Malang
Part of MUSEUM BRAWIJAYA MALANG
Persiapan peresmian tugu pahlawan kali djae djaboeng tumpang
Part of MUSEUM BRAWIJAYA MALANG
WAKIL DARI KAPREN SABAR SUTOPO
Part of MUSEUM BRAWIJAYA MALANG
Pasukan kompi baris bersama-sama
Part of MUSEUM BRAWIJAYA MALANG
Museum Brawijaya Malang
Part of MUSEUM BRAWIJAYA MALANG
Museum Brawijaya Malang
Kapten Sabar Sutopo sedang berbincang dengan rekan kerja di samping gedung depan mobil jeep
Part of MUSEUM BRAWIJAYA MALANG
Museum Brawijaya Malang
Istri Kapten Subur Sutopo memakai kebaya berdiri dengan putrinya
Part of MUSEUM BRAWIJAYA MALANG
Museum Brawijaya Malang
Kapten Subur Sutopo dengan rekan kerjanya sedang melakukakan observasi di daerah pejangongan
Part of MUSEUM BRAWIJAYA MALANG
Museum Brawijaya Malang
Kapten Subur Sutopo berdiri di samping kuda dengan satu tangan bertolak pinggang
Part of MUSEUM BRAWIJAYA MALANG
Museum Brawijaya Malang
Part of MUSEUM BRAWIJAYA MALANG
Museum Brawijaya Malang
Putri Kapten Subur Sutopo memakai topi berdiri dengan membawa senjata
Part of MUSEUM BRAWIJAYA MALANG
Museum Brawijaya Malang
Part of MALANG TEMPOE DOLOE
Pada perencanaan kota (Boumplan) ke Lima, Pemerintah Belanda memecah keramaian Jalan Kayutangan dengan membangun jalan arah Timur Barat, dimulai dari Stasiun Kertanegara samapai dengan Stadium Gajayana. Untuk melengkapi kawasan didaerah stadium di...
Museum Inggil Malang Tempoe Doeloe
Part of MALANG TEMPOE DOLOE
Pemandian ini dibangun tahun 1924 dengan nama Malang Stadium dengan fasilitas 1 Stadiun, 1 lapangan Hocky, 2 Lapangan Sepak Bola, 9 Lapangan Tenis dan sebuah Club House. Kolam renang ini sendiri telah berubah 3 kali hingga sekarang. Saat dibangun ...
Museum Inggil Malang Tempoe Doeloe
Part of MALANG TEMPOE DOLOE
Jalan sepanjang daerah Pecinan pada sekitar Tahun 1920 masih sangat lenggang, tidak ada kendaraan lalu lalang. Jumlah pedagang juga belum terlalu banyak. Kendaraan dokar dan cikar yang datang dari pelosok Malang berhenti didaerah Comboran sebelum ...
Museum Inggil Malang Tempoe Doeloe
Part of MALANG TEMPOE DOLOE
Tahun 1924 Belanda berencana memecah keramaian di Kota Malang dengan membuat jalan dari Jalan Kahuripan sampai Stadium. Untuk memperindah kawasan tersebut dibuatlah beberapa taman, antara lain Taman Slamet, Taman Kunir dan Taman Ijen. Pemandangan ...
Museum Inggil Malang Tempoe Doeloe
Part of MALANG TEMPOE DOLOE
26 Aprilo 1920 Makam Belanda yang berda di Kawasan Klojen dipindahkan ke daerah Sukun sampai sekarang lokasi ini tempat menjadi makam umum Kristen, didalamnya masih banyak dijumpai makam-makam Belanda dan satu Tentara Jepang yang dibangun tahun 19...
Museum Inggil Malang Tempoe Doeloe
Part of MALANG TEMPOE DOLOE
Pada sekitar tahun 1935 dibuatlah taman-taman yang tersebar dibeberapa tempat di Kota Malang.l taman huta kota malabar adalah salah satunya. Sebenarnya sejak awal dibuatnya, Malabar lebih terfokus pada pembuatan Paru-Paru kota dengan ditanamnya be...
Museum Inggil Malang Tempoe Doeloe
Part of MALANG TEMPOE DOLOE
Foto kondisi Wilhelmina straat pada sekitar tahun 1930 yang sekarang berganti nama menjadi Jalan Dr Cipto
Museum Inggil Malang Tempoe Doeloe